Jenis-Jenis Domba Di Dunia dan Di Indonesia
.
Domba merupakan hewan ruminansia berkaki empat dari family Bovidae. Hewan ini termasuk dalam kelompok ungulate dan berkembang biak dengan cara melahirkan. Makanan utama sehari-harinya adalah rumput. Ciri khas utama dari domba ialah memiliki rambut yang tebal dan biasa diperuntukan untuk pembuatan wol. Selain itu pada domba jantan terlihat bentuk tanduk yang cukup besar. Tanduk pada domba umumnya berbentuk segitiga memanjang dan melingkar.
Domba merupakan hewan yang hampir tersebar diseluruh belahan dunia, ada yang masih hidup liar dan ada yang sudah mengalami domestikasi. Berikut merupakan beberapa jenis domba yang ada didunia.
Argali (Ovis ammon)
Domba ini masih hidup liar didaratan tinggi yang berbukit. Umumnya domba jenis ini berada pada daerah asia tengah. Domba argali merupakan salah satu domba terbesar didunia, tingginya dapat mencapai 120 cm dan berat 140 kg. Warna rambut (bulu) domba ini bervariasi dari kuning sampai coklat gelap. Pada domba jantan rambut di leher berwarna keputih-putihan dan terdapat jambul di belakangnya. Domba jantan dari jenis ini bertanduk besar, panjangnya mencapai190 cm atau 6.3 kaki.
Bighorn Sheep (Ovis canadensis)
Domba ini biasa juga disebut sebagai domba bertanduk besar. Tersebar di Amerika Utara dan Siberia, walaupun populasi nya sebagaian besar berada pada daerah Amerika Utara. Nama Bighorn diambil dari bentuk tanduknya, Domba jantan memiliki tanduk yang besar dan membengkok, berat tanduknya dapat mencapai 30 lb (14 kg). Warna domba Bighorn bervariasi (coklat gelap atau keabu-abuan). Domba Bighorn betina beratnya bisa 200 pon (90 kg), jantan beratnya dapat mencapai 300 pon (135 kg).
Thinhorn Sheep (Ovis dalli)
Merupakan Domba liar yang hidup didaerah bergunung-gunung, atau daerah berbukit yang curam, yang memiliki padang rumput. Domba Thinhorn menghuni rangkaian pegunungan Alaska yang subarctic, Wilayah Yukon, Wilayah barat laut pegunungan Mackenzie, dan Columbia Britania utara. Warna rambut dari domba ini ialah putih dan coklat. Warna tanduk kekuning-kuningan, pada domba jantan tanduknya bengkok dan besar, sedangkan pada domba betina lebih pendek dan tipis, serta hanya sedikit membengkok.
Mouflon (Ovis musimon)
Domba Mouflon tersebar di Caucasus, dan di Iraq utara dan daerah Iran. DombaMouflon pertama kali diperkenalkan ke pulau Corsica, Sardinia, Rhodes, dan Cyprus,pada periode neolithic, perkanalan ini telah dimulai sejak permulaan penjinakan domba ini. Umumnya warna rambut ialah coklat kemerah-merahan . Pada Domba jantan terdapat tanduk yang besar. Tinggi bagaian depan domba ini ialah berkisar 90 cm dengan berat badan sekitar 50 kg untuk domba jantan dan 35 kg untuk domba betina. Pemanfaatan domba ini ialah pada penggunaan dagingnya.
Urial (Ovis orientali)
Domba ini merupakan kelompok domba liar Ovis orientalis. Domba Urial dikenalsebagai Shapo atau Arkhar. Urial ditemukan di daerah Asia pusat dari northeastern Iran dan Kazakhstan ke Balochistan dan Ladakh. Warna rambut domba urial coklat kemerah-merahan, rambut akan mengalami pemudaransepanjang musim dingin. Domba jantan mempunyai tanduk besar mengeriting keluar sampai ke belakang kepala. Tanduk dari jantan dapat tumbuh sampai 1 meter . Rata-Rata tinggi depan dari domba jantan dewasa berkisar 80-90 cm. Lingkungan hidup dari Urial berada di tempat yang berumput. Domba ini memiliki musim kawin yang dimulai pada bulan September.
Merino (Ovis orientalis aries)
Domba Merino merupakan domba yang berasal dari daerah Asia kecil namun domba ini berkembang baik di Spanyol, Inggris, dan Australia. Domba merino merupakan penghasil Wol terbaik dengan panjang rambut mencapai 10 cm. Domba Merino menghasilkan wol yang halus. Produksi wol dapat mencapai 10 kg wol perekor . Domba jantan bertanduk besar, kokoh dan kuat. Berat badan domba jantan mencapi 64-79 Kg, dan domba betina 45-57 Kg. Memilki bentuk leher yang pendek. Penyebaran domba ini ialah terutama pada daerah Texas, Mexico Baru dan California. Ohio, Iowa, Michigan, Pennsylvania, Barat Virginia,dan New York. Namun pada saat ini domba jenis ini hampir telah menyebar keseluruh dunia.
Suffolk (Ovis aries)
Domba Suffolk berasal dari Inggris. Domba ini memiliki ciri khas yaitu memiliki warna kepala yng hitam. Suffolk memilki bobot badan yang tinggi, di Inggris berat Domba jantan dapat mencapai 135-200 Kg dan Domba betina 100-150 Kg. Domba ini persilangan antara domba jantan Southdow dengan domba Norfolkbetina. Dari domba Southdow, domba Suffolk mendapatkan rambut yang bermutu baik, sedangkan dari domba Norfolk didapatkan tanduk yang cukup besar dan berat badan yang berkualitas bagus Presentase daging yang tinggi yaitu 55-65 % dari bobot badan, domba ini telah disilangkan dengan domba merino yang menghasilkan domba suffmer. Penyebaran domba ini yaitu didaerah New York, Panama, dan beberapa negara-negara eropa.
Jenis Domba di Indonesia
Domba Ekor Gemuk (DEG)
DEG diperkirakan berasal dari India atau Asia Barat. DEG di Indonesia banyak terdapat di Jawa Barat, Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat. Wilayah penyebaran ternak tersebut merupakan daerah pantai yang curah hujannya relatif kurang.
Tanda-tanda spesifik DEG yaitu badan sedikit lebih besardibandingkan dengan Domba lain. Warna bulunya putih, bulu kasar tetapi rapi, kepala ringan dengan bentuk muka melengkung (concaf), bentuk telinga kecil arah menyamping dan mendatar. Kebanyakan DEG jantan tidak bertanduk dan hanya sedikit yang mempunyai tanduk kecil, sedangkan yang betina tidak bertanduk. Dada terlihat serasi dan kuat seperti bentuk perahu, ke-4 kakinya kalau jalan agak lamban karena menanggung berat badan dan ekornya gemuk. Tipe ekor merupakan karakteristik breed yang paling penting dimana untuk membedakan dengan breed Domba Ekor Tipis (DET), DEG ekornya lebar dan relatif pendek, biasanya ujungnya membelok ke belakang dan jarang memanjang ke bawah (Epstein. 1982). Panjang ekor(normal) DEG 15-18 vertebra, tetapi bentuknya “S” atau sigmoid, kecuali yang berlemak ujungnya kebanyakkan menggantung bebas (Devanderdan Meleroy, 1982).
Domba Ekor Tipis (DET)
Berasal dari persilangan antara domba yang berambut asli setempat dengan domba tipe wool yang berasal dari Afrika Selatan dan Australia. Bangsa domba ini berjumlah 80-50% dari domba yang terdapat di Jawa Barat dan Jawa Tengah (Mason, 1978). Domba ini mempunyai tubuh dan ekor yang relatif kecil, tidak ada tanda-tanda berlemak. Bulu badan biasanya berwarna putih dan banyak belang-belang hitam sekitar mata, hidung dan bagianbagian lainnya. Domba betina biasanya tidak bertanduk, tetapi yang jantan mempunyai tanduk melingkar. Umumnya telinganya medium sampai kecil dan sebagian berposisi menggantung.
Domba Garut/Priangan
Domba Garut merupakan hasil persilangan antara Domba Lokal dengan Domba Merino dan Domba Kapstrad (Merkens dan Sumirat, 1962). Domba Garut juga diakui sebagai salah satu jenis domba yang paling tinggi tingkat produksinya di dunia (Helen dan Turner, 1974). Domba ini banyak terdapat di Jawa Barat di daerah Priangan, terutama Bandung, Garut, Sumedang, Ciamis dan Tasikmalaya, namun lebih dikenal dengan sebutan Domba Garut.
Tabel : Ciri-ciri Morfologi Domba Garut
No. | Sifat Morfologi | Tipe Aduan | Tipe Pedaging |
1 | Warna bulu | Dominan | Dominan putih |
2 | Bentuk bulu | Hitam ikal dan lurus | Ikal dan lurus |
3 | Tanduk | Jantan bertanduk, betina tidak bertanduk | Jantan dan betina bertanduk |
4 | Bentuk tanduk | Melingkar | Melingkar |
5 | Teliga | Kecil/ramping | Memanjang |
6 | Ukuran telinga | 1 – 3.5 cm | 7.5 – 13 cm |
7 | Bentuk ekor | Pendek agak gemuk | Pendek agak gemuk |
8 | Keadaan kulit | Tidak ada lipatan | Tidak ada lipatan |
Domba Persilangan Galur Sei Putih
Dalam rangka pengembangan strain domba yang lebih produktif dalam kondisi ikiim tropis dengan kelembaban udara yang relatif tinggi. Sub Balai Penelitian Ternak Sungai Putih Sumatera Utara telah melaksanakan program persilangan antara domba lokal Sumatera dengan domba tipe bulu (hair sheep) dari jenis St. Croix dan tipe pedaging Barbados yang didatangkan dari Amerika Serikat tahun 1987. Cara perkawinannya dengan inseminasi buatan dan menggunakan induk domba lokal dengan pejantan domba impor St.Croix (SO dan Barbados Blackbelly (BB) menghasilkan domba composite breed (50% LS, 25% SC, 25% BB), menunjukan peningkatan berat lahir, berat sapih dan daya hidup anak prasapih dibandingkan dengan domba lokal Sumatera.